Opini di masyarakat wanita itu selalu digambarkan bagai “bunga mawar“ merekah dan indah dipandang mata, sebenarnya ada yang lebih indah daripada hanya mawar indah merekah dan bila tiba saat nya dia akan layu dan beterbangan dibawa angin, yaitu “Wanita itu Indah seperti pohon”, yang tumbuh rindang, berbuah lebat, dan berdaun hijau sehingga siapapun yang berteduh di bawahnya akan merasa nyaman dan terlindung dari panas dan hujan, bila saatnya berbuah kelezatan buahnya pun dapat dinikmati.
Dalam firman Allah, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran:14).
Dari ayat tersebut pun digambarkan bagaimana keindahan wanita yang membuat kesenangan hidup di dunia, dan Allah pun berfirman dalam ayat yang lain: “Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki maupun “perempuan” dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An Nahl: 97).
Dari kedua ayat diatas itu, bagi para kaum wanita, harus bersyukur kepada Allah selain diberi keindahan, juga diberi kesempatan yang sama seperti kaum pria tanpa ada perbedaan sedikitpun dimata Allah, kecuali orang-orang yang beriman dan dan melakukan yang baik-baik akan mendapat balasan setimpal dari pebuatan yang dilakukan.
Dalam zaman sekarang ini emansipasi atau kesamarataan posisi dan tanggung jawab antara pria dan wanita selalu menjadi propaganda yang tiada henti, ada yang minta pemberdayaan perempuan, Kesetaraan gender, padahal dijauh-jauh hari Al-Qur’an sudah mengangkat derajat kaum wanita pada tempat yang sebaik-baiknya dengan tidak membedakan-bedakan.
Sekaranglah saatnya bagi wanita-wanita muslim yang mencintai dirinya, keluarganya, saudara-saudara-saudaranya berusaha menggantikan citra diri hanya sebagai mawar merah merekah yang setelah layu, hilang tanpa bekas, tapi jadilah seperti “pohon”, yang tumbuh rindang, berbuah lebat, dan berdaun hijau sehingga siapapun yang berteduh dibawahnya akan merasa nyaman, terlindung dari panas dan hujan, bila saatnya berbuah kelezatan buahnya pun dapat dinikmati.
hehe apa pendapatmu tentang wanita genk,,, ye wah aneh,,
No comments:
Post a Comment